Rabu, 26 Juni 2013

Kemdiknas Meluncurkan Program Pendidikan Menengah Universal (PMU)

Jakarta -- Program Pendidikan Menengah Universal (PMU) resmi diluncurkan hari ini, Selasa (25/6/2013) di Plasa Insan Berprestasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Mendikbud Mohammad Nuh secara resmi meluncurkan program tersebut, yang juga dihadiri sejumlah mantan Menteri Pendidikan, gubernur, bupati/walikota dan pemangku kepentingan pendidikan nasional. Peluncuran program ini menandai dimulainya pelaksanaan PMU di seluruh provinsi maupun kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Mendikbud menyatakan bahwa program PMU ini adalah program yang sangat strategis untuk pembangunan bangsa Indonesia di masa depan dalam rangka menyiapkan generasi 100 tahun kemerdekaan Indonesia. "Ini program yang sangat strategis untuk adik-adik kita, untuk bangsa kita ke depan," ujar Mendikbud dalam peluncuran tersebut.
Salah satu latar belakang PMU, menurut Menteri Nuh, adalah adanya potensi jumlah penduduk usia produktif yang sangat besar di Indonesia dalam beberapa dekade ke depan. "Pertanyaannya adalah apakah populasi usia produktif ini nanti menjadi bonus demografi atau bencana demografi, tentunya kita ingin menjadikannya bonus demografi," kata Mantan Rektor ITS tersebut.
Dua kata kunci untuk meraih bonus demografi dari potensi jumlah usia produktif yang besar tersebut adalah sehat dan cerdas. Jadi bidang kesehatan dan pendidikan harus menjadi prioritas, ujar Mendikbud. Selain itu program PMU merupakan kesinambungan atas keberhasilan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Bertolak dari tekad untuk meningkatkan wajib belajar tersebut, mulai tahun 2011 Kemdikbud bersama Komisi X DPR RI bertekad memulai program PMU ini.
Program PMU ini diharapkan dapat mempercepat kenaikan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad menyatakan bahwa APK pendidikan menengah sampai tahun 2012 sebesar 78,9%. "Dengan PMU, ditargetkan pada tahun 2020 APK pendidikan menengah dapat meningkat menjadi 97%," kata Hamid Muhammad.
Sebagai konsekuensi logis atas dilaksanakannya kebijakan PMU ini, Pemerintah mulai tahun ajaran 2013/2014 akan menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan menengah. Nilai nominal BOS tersebut yaitu Rp. 1.000.000,- per siswa per tahun untuk seluruh siswa sekolah menengah baik negeri maupun swasta.
Selain itu pembangunan unit sekolah baru (USB) dan ruang kelas baru (RKB), serta peningkatan kualifikasi dan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan menjadi bagian tidak terpisahkan dari program PMU ini. "Mulai tahun 2014 Kemdikbud memprogramkan pembangunan USB minimal 500 unit dan kira-kira 10.000 RKB, agar bisa menampung tambahan 400.000 siswa baru," ujar Dirjen Dikmen. (NW)

0 komentar

Posting Komentar